Ada yang menarik perhatian Ujame di pinggiran tol Depok-Antasari dengan nuansa merah-kuning-hijaunya yang membuat dua pasang mata kami tak berkedip karena keindahannya bahkan dari kejauhan. Dan ternyata benar seperti yang diberitakan, tempat yang Ujame tuju ini sangat unik dan cantik. Namanya, Masjid Babah Alun Desari.
***
Satu hari sebelum Chinese New Year 2021, Ujame searching berbagai lokasi yang ingin Ujame tuju untuk menghabiskan waktu di libur CNY. Tadinya, Ujame berencana mau ke Pantjoran PIK (Pantai Indah Kapuk) di Jakarta Utara yang merupakan kawasan pecinaan dan terkenal dengan kulinernya. Dan pastinya, bisa dibayangkan di sana ramai karena ada festival barongshai yang juga digelar. Karena Ujame gak bisa memastikan diri menaati 3M di sana, ditambah karena waktu kami pun terbatas, alhasil dicarilah banyak opsi, “Hmmm.. mau ke mana ya enaknya?”.”Wisata Religi ke masjid-masjid aja kali ya?” dan semesta pun mengantarkan ke Masjid Babah Alun Desari.
So, apa yang unik dari Masjid ini? Mengapa Ujame sampe nganga dan diam tak berkutik seperti ituuuu? Sini-sini Ujame paparkan secara nyatah bagaimana Masjidnya, supaya kamu! Iya kamu! Penasaran juga dan pengen kuyyy sendiri langsung ke sana~
Pendirinya Seorang Mualaf Keturunan Tionghoa
Namanya Mohamad Jusuf Hamka, seorang pengusaha sukses yang dermawan sekaligus Direktur PT. Citra Marga Nusaphala Persada asal Samarinda, Kalimantan Timur. Beliau merupakan anak ideologi Buya Hamka yang juga seorang mualaf. Beliaulah, pendiri Masjid Babah Alun Desari yang Ujame datangi ini. Pertama kali beliau membangun masjid, di Kalimantan. Lalu untuk Masjid Babah Alun sendiri sampai saat ini sudah empat yang beliau bangun di Jakarta dan Bogor. Pertama, di kawasan Ancol; kedua, di bawah kolong Tol Wiyoto Wiyono, Sunter; ketiga, di pinggir tol Depok-Antasari (Desari); dan yang keempat di Sentul. Tak sampai situ, beliau memiliki cita-cita ingin membangun 1.000 Masjid Babah Alun yang tersebar di Nusantara. Maa Syaa Allah, semoga menjadi amal jariyah ya, Bah…
Untuk Masjid Babah Alun Desari sendiri baru diresmikan pada Agustus 2020 bertepatan dengan Tahun Baru Islam oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali saat menjabat sebagai Walikota Jakarta Selatan. Harapan beliau dengan diresmikannya Masjid Babah Alun Desari adalah sebagai tempat peristirahatan yang sedang melintas (rest area), rumah ibadah, wisata religi dan juga mengenalkan budaya Cina kepada umat Muslim dan juga sebaliknya.
Bangunan Masjid Babah Alun Desari
Berdiri di atas lahan tahan seluas 450 meter dan terdiri dari 3 bangunan. Bangunan utama masjid, bangunan kedua gedung serbaguna dan bangunan ketiga Pojok Halal berupa minimarket (manteeep kan? bisa ngopi cantik juga abis sholat). Di atas Pojok Halal adalah Kantor Dewan Kemakmuran (DMK) Masjid Babah Alun Desari. But, Ujame gak ke ruang DMK ya, cuma ke Pojok Halal-nya aja.
Kemudian, untuk gedung serbaguna, letaknya di lantai atas sisi kiri bangunan masjid (tempat di mana Ujame foto-foto hehehe). Babah Jusuf Hamka mempersilahkan siapapun boleh menggunakan ruang tersebut untuk pernikahan ataupun hajatan, GRATIS! Asalkan menjaga kenyamanan sesuai tuntutan Islam dan tidak membawa makanan dan minuman haram.
Di lantai dasar ada toilet dan tempat wudhu yang pastinya terpisah antara perempuan dan laki-laki. Yang Ujame suka dari tempat wudhu dan toiletnya, kebersihannya terjaga, airnya lancar, ada petunjuk cara berwudhu dengan tulisan Indonesia dan aksara Cina. Petugas kebersihannya pun ramah mempersilahkan. Benar-benar bikin betah, bun 🙂
Baca Juga: 7 Spot Favorite Ujame Saat Jelajah Hainan, China
Bangunan Masjid
Ruang shalat di masjid ini memiliki luas 200 meter dan daya tampung 200 jamaah dengan arsitektur dan warna yang benar-benar mirip Tiongkok. Merah memiliki arti kesuksesan dan keberuntungan, kuning memiliki arti kemakmuran dan kejayaan dan hijau warna kedamaian.
Bagian atap masjid dibuat melengkung seperti kebanyakan arsitektur atap bangunan Tionghoa, pintu masuk dibuat bulat seperti pintu-pintu Cina, tulisan dan kaligrafi terjemahannya pun khas sekali. Banyak juga ornamen-ornamen tirai bambu pada bagian jendela, pintu, pilar masjid dan jurai luar atap bangunan yang semakin menambah semarak masjid ini. Untuk ruang terbuka pada taman di sekitar Masjid diisi oleh pohon zaitun yang menambah keunikan Masjid Babah Alun Desari.
Dan kemegahan Masjid ini juga gak asal-asalan dibangun, karena pendiri mengirimkan sendiri arsitek beserta 20 orang pekerja ke Xinjiang, Cina untuk mengamati dan mempelajari bangunan asli ornamen Tiongkok, dan hasilnya terciptalah mahakarya berupa akulturasi yang indah.
So, gengs.. gimana menurutmu Masjid Babah Alun Desari ini? Dan buat yang mau ke hunting ataupun mencoba shalat di sini, tepatnya di Jl. Mandala II Bawah No 100 RT 4/RW 2, Ciladak Barat, Jakarta Selatan.
22 Komentar
Ya…ya aku pernah lihat nih kalau pas mau ke rumah adikku di Sawangan lewatin masjid ini soalnay lewat tol antasari, tapi belum kesampaian untuk berhenti, unik bangunannya bergaya oriental
Masjidnya khas banget sentuhan orientalnya
Aku tadi kalau ga baca tulisan memang nyangka kalau masjid
Bpk Moh Jusuf Hamka ini beberapa kali diwawancara d TV, karena beliau super dermawan. bikin warung gratis utk dhuafa juga kan ya
Keren masjidnya, kapan2 mau ke sana juga
(kalo di Sby ada masjid kayak gini, namanya masjid Cheng Hoo)
Masjid biasanya dominan warna hijau, ini warna merah gini jadi memiliki kesan beda dan memang kentara oriental banget. Aku tiap Travelling bawa mobil sekeluarga suka eksplor banyak masjid untuk kita kunjungi istirahat dan sholat. Dari masjid gaya bangunan lama sampai model oriental gini. Aku sempet punya banyak foto masjid tiap mampir sholat ke banyak tempat. Cuma ganti hape foto lama lupa di backup ilang semua. Huhu
keren ya mbak, memadukan budaya Tionghoa dan muslim, jadi bangunannya bergaya oriental tapi tetap tidak meninggalkan aturan2 muslim
pantesan unik banget masjidnya, ternyata pendirinya keturunan tionghoa ya. desain masjid jadi unik antik bergaya oriental gitu. baru tau aku ada masjid model gini di jakarta.
OMG! Cantik banget mesjidnya.
Benar2 bernuansa Tionghoa tapi tetap sesuai syariat Islam.
Insya Allah kalo saya liburan ke Jkt lagi, bakal ke sana ah, buat sholat.
Cantik ya mesjidnya.. Kesan oriental sangat kental, namun tak meninggalkan aturan islami. Kapan-kapan pengen mampir juga nih ke sini..
Si Babah baik bangetttttt . Sampe bisa ngizinin ruangan dipake nikah dan gratis. Pahala untuk si Babah yaaa mba. Semoga bisa mewujudkan bikin 1000 mesjid.
Btw, di bawah tol Wiyoto Wiyono, di mananya yaaaa. Ini sih Deket rumahku soalnya. Ga pernah liat ada mesjid unik begini. Apa akunya yg ga ngeh, dan mikir klenteng yaaa hahahaha
Saya berapa kali lewat tol depok antasari kok ya ga nemu masjid ini ya, Mba? Apa saya yang kurang merhatiin jalan ya? hahahaha… wajar lah ya bangunannya ala ala chinese, karena pendirinya memang asal dari sana. Aaah.. jadi mau mampir deh kalau pas lewatin tol lagi nanti
Wuih keren nih..akulturasi budaya diterapkan dalam arsitektur masjid, jadi keren begini ..unik yah..hehe..
Masya Allah bagus sekali masjidnya, serasa bukan di Indonesia ya. Semoga keinginan babah Alun untuk membangun 1000 masjid tercapai
Cantik deh masjidnya. Unik banget dengan sentuhan oriental. Jadi berasa ada di negeri Cinaaa
Masjidnya bersih, cantik dan semua designya sangat bernuansa Chinese.
Akulturasi yang keren sekalii…
Sholatnya adem rasanya yaa…
Jadi ingat zaman dulu, Ujame.
Aku sering cari buka puasa gratis di masjid-masjid indah. Jadi sekalian wisata religi begini.
Hihii~
Di Surabaya juga ada Masjid Cheng Ho, Ujame.
Serunya yaa… kalau ke masjid ini, banyaaak banget muallaf dan orang chinesenya.
Berasa damai dan beneran perwujudan dari toleransi.
Masya Allah cantik banget masjidnya memang ya aku pikir awalnya lihat mesjid itu kaya klenteng karena dominan warna merah gitu khas klenteng tapi ternyata mesjid yes. Btw banyak spot cantik ya disana buat foto-foto juga.
ini mirip ama yang di jawa timur si mba, masjid cheng hoo kayaknya namanya.. gayanya juga ala2 negeri tirai bambu gituu
Di Bandung juga ada beberapa masjid china.
Meski ukurannya mungil tapi juga cantik khas oriental.
Auto keinget Masjid Cheng Hoo ya kalo arsitektur model gini, dan memang selalu spesial setiap sudutnya. Trims Ujame referensi Babah Alun ini.
unik ya mba, aku selalu terharu kalau ada kisah mualaf, apalagi sampai mendirikan tempat ibadah. Banyak banget yang seperti ini.
Masjidnya unik ya, kalau ga salah di Bandung juga ada masjid dengan nuansa oriental gini tapi lupa namanya
keren banget :’)